Tuesday, April 15, 2008

Tofu (Tahu Jepang) Mencegah Kanker Payudara

Majalah Time 14 Januari 1991 pernah menurunkan laporan utama mengenai kanker payudara, yang dijulukinya "A Puzzling Plague" (Wabah yang Membingungkan). Dilaporkan bahwa satu dari sepuluh wanita AS terkena kanker payudara! Sungguh wabah yang mengerikan. Sampai tahun lalu, kanker payudara tetap masih merupakan pembunuh perempuan terganas di AS dan Eropa (Suara Pembaruan, Minggu 24 November 2002). Diperkirakan 70-75 kasus per 100.000 penduduk setiap tahun (Swiss), dan 100 kasus di AS. Di Australia, satu dari sebelas wanita meninggal akibat kanker payudara setiap tahunnya.

Sebaliknya yang terjadi di Asia. Di Jepang hanya 15-18 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Di Cina malah di bawah 10 kasus per 100.000 penduduk per tahunnya. Tetapi, jika wanita Jepang dan Cina itu tinggal di AS dengan menerapkan gaya hidup dan mengonsumsi makanan khas barat, maka kondisinya sama saja rentannya dengan wanita AS dan Eropa terhadap penyakit kanker payudara! Mengapa itu bisa terjadi?

Menurut penelitian di Singapura, kondisi itu bisa terjadi karena mereka banyak mengonsumsi makan yang berbasiskan kedelai. Anna H. Wu PhD., dan rekan-rekannya di University of Southern California, AS, yang meneliti 144 wanita sehat keturunan Cina di Singapura yang postmenopause, menemukan: wanita yang mengonsumsi 25% lebih banyak makanan berbasis kedelai, tekanan darahnya 15% lebih rendah yang besar pengaruhnya dalam pembentukkan estrogen. Sementara mereka yang sedang-sedang saja dalam mengonsumsi makanan berbasis kedelai, tidak terlihat adanya penurunan pembentukkan estrogen.

Penelitian tersebut semakin menegaskan penelitian yang dilakukan rekan-rekan Wu sebelumnya di California, yang dilakukan terhadap wanita Amerika keturunan Asia. "Studi yang kami lakukan terhadap kanker payudara wanita Amerika-Asia menegaskan bahwa konsumsi kedelai ada kaitannya dengan penurunan risiko kanker payudara baik terhadap wanita yang pramenopause maupun yang postmenopause," tutur Wu seperti dikutip WebMD Medical News.

Namun agar ada pengaruhnya terhadap penurunan produksi estrogen, maka jumlah makanan berbasis kedelai yang harus dikonsumsi cukup banyak. Para wanita keturunan Cina di Singapura rata-rata mengonsumsi tofu (dari yang biasa sampai yang digoreng, dari yang dicampur sirop maupun yang berbentuk minuman ringan) sampai 157 gram setiap harinya. "Tofu sejenis juga dijual di pasar swalayan di AS per kotak yang beratnya antara 110 hingga 130 gram," jelas Wu. "Per kotaknya bisa untuk tiga kali makan," tambah Wu lagi.

Sumber: Ramurancik.com

Khasiat Besar Petai

Anda semua pasti mengenal bahwa Petai (Pete) sebagai buah yang membuat bau mulut dan bau kentut sangat tidak sedap. Tapi mungkin banyak diantara anda tidak mengetahui bahwa pete mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat.

Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga yang instan, namun cukup lama dan cukup besar efeknya. Riset membuktikan dua porsi pete mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit.

Makanya jangan heran jika pete adalah buah yang disukai oleh para atlet top. Penelitian juga membuktikan bahwa pete tidak hanya memberikan energi, namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi buruk. Ini membuat pete menjadi salah satu makanan penting dalam makanan keseharian kita.

Depresi

Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien penderita depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan pete. Hal ini terjadi karena pete mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat relax, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.

PMS (premenstrual syndrome)

Jika mengalami PMS saat 'tamu' datang, anda tidak perlu minum pil ini ataupun itu, cukup atasi dengan makan pete. Vitamin B6 yang dikandung pete mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mood.

Anemia

Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pete dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.

Tekanan darah tinggi

Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu tingginya, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

Kemampuan otak

200 siswa di Twickenham (Middlesex) tertolong dengan mudah melalui ujian pada tahun ini karena memakan pete pada saat sarapan, istirahat, dan makan siang. Riset telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu belajar dengan membantu siswa semakin waspada.

Sembelit

Karena kandungan serat yang tinggi, maka pete akan mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.

Obat mabuk

Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan "penyakit" mabuk adalah milkshake pete, yang dimaniskan dengan madu. Pete akan membantu menenangkan perut dan dengan bantuan madu akan meningkatkan kadar gula darah yang jatuh, sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh.

Kekenyangan

Pete memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada anda terasa panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan pete untuk mengurangi sakitnya.

Mual di pagi hari

Makan pete diantara jam makan akan menolong mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah.

Gigitan nyamuk

Sebelum anda meraih krim gigitan nyamuk, coba untuk menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit pete. Banyak orang berhasil mengatasi rasa gatal dan bengkak dengan cara ini.

Untuk saraf

Pete mengandung vitamin V dalam jumlah besar, sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.

Kegemukan

Penelitian di Institute of Psychology Austria menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan yang menenangkan seperti coklat dan keripik. Dengan melihat kepada 5.000 pasien di rumah sakit, peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang mejadi gemuk karena tekanan kerja yang tinggi.

Laporan menyimpulkan bahwa, untuk menghindari nafsu memakan makanan karena panik, kita butuh mengendalikan kadar gula dalam darah dengan ngemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk mempertahankan kadarnya tetap.

Luka lambung

Pete digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena texturnya yang lembut dan halus. Buah ini adalah satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus yang parah. Buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

Mengatur suhu tubuh

Banyak budaya lain yang melihat pete sebagai buah 'dingin' yang mampu menurunkan suhu tubuh dan emosi ibu yang menanti kelahiran anaknya. Di Belanda misalnya, ibu hamil akan makan pete untuk meyakinkan agar si bayi lahir dengan suhu tidak tinggi. Seasonal Affective Disorder (SAD) (penyakit emosional yang kacau). Pete dapat membantu penderitas SAD kerena mengandung pendorong mood alami, tryptophan.

Merokok

Pete dapat menolong orang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh cepat sembuh dari efek penghentian nikotin.

Stress

Kalium adalah mineral penting, yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan lagi dengan bantuan makan petai yang tinggi kalium.

Stroke

Menurut riset dalam "The New England Journal of Medicine," makan pete sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%.

Caplak

Mereka yang suka berpaling pada pengobatan alami akan berani bersumpah, jika anda ingin mematikan caplak, maka ambil sepotong pete, dan letakkan di caplak itu. Tetap pertahankan pete itu dengan menggunakan plester!

Setelah membaca semua fakta diatas maka anda harus percaya bahwa pete adalah obat alami untuk berbagai macam penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel, pete memiliki protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.

Pete juga kaya kalium dan merupakan buah dengan nilai makanan terbaik. Jadi mungkin sekaranglah saatnya anda mengubah kata-kata yang sudah terkenal mengenai apel itu menjadi: "A Petai a day keeps the doctor away" (makan pete tiap hari akan menjauhkan anda dari dokter).

Sumber: Kapanlagi.com

Buncis, Alternatif Baru Untuk Penderita Diabetes

Sebuah riset yang sekaligus sebagai disertasi doktor seorang mahasiswa pasca sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan bahwa buncis dapat menjadi alternatif baru bagi penderita penyakit diabetes melitus.

Hal itu terungkap dalam ujian disertasi yang disampaikan Yayuk Andayani, mahasiswa Program Studi Biologi Program Pasca Sarjana IPB untuk meraih gelar doktor, kata Kepala Humas, Promosi dan Hubungan Alumni IPB, drh Agus Lelana di Bogor, Rabu.

Pada ujian pada hari Selasa (9/9) dengan Komisi Pembibing Prof drh Reviany Widjadja Kusuma Phd (Ketua) dengan anggota Prof dr Slamet Suyono, Sp.PD, KEMD, Dr Rimbawan dan Dr drh Heru Setijanto, serta penguji Luar Komisi Prof Dr dr Mulyanto (Guru Besar Universitas Mataram) dan Prof dr Ir Dedi Muchhtaddi (Fateta IPB), hasil riset tersebut dipaparkan dengan gamlang.

Menurut Yayuk Andayani, diabetes, merupakan penyakit dengan kadar gula darah tinggi yang menyebabkan penderitanya terpaksa harus hati-hati dalam menerapkan pola makan. Selama ini para dokter seringkali menganjurkan agar penderita disiplin dalam mengkonsumsi obat, berdiet dan melakukan olah raga serta menjauhi stres.

Diakui bahwa saat ini banyak obat yang beredar di pasaran untuk mengobati diabetes tersebut, namun seringkali harganya mahal karena bahan-bahannya haruslah diimpor. Namun kini kita penderita diabetes tak perlu khawatir karena ternyata sayur Buncis tebukti mampu mengobati diabetes melitus.

Dalam disertasi penelitiannya bertajuk "Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis Pada Tikus Diabetes Dan Identifikasi Komponen Aktif", Yayuk Andayani menjelaskan dalam risetnya ia melakukan percobaan pada tikus jantan putih berumur 3 bulan dengan perlakuan induksi diabetes.

Tikus tersebut sebelumnya telah diberi ekstrak buncis sehingga 30 menit setelah "dengan sengaja" dibuat menderita diabetes, di mana akhirnya diketahui tekanan gula darah tikus-tikus percobaan kembali normal tanpa mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik(dibawah kadar gula normal).

Hal tersebut, katanya, bisa dipahami sebab dalam buncis mengandung "b-sitosterol" dan "stigmasterol" yang bisa meningkatkan produksi insulin. Selain itu, sayur berwarna hijau panjang ini dalam 100 gram-nya mempunyai komposisi karbohidrat 7,81%, lemak 0,28%, protein 1,77%, serat kasar 2,07%, dan kadar abu 0,32%.

"Dengan begitu, konsumsi buncis tentunya akan mampu mengontrol kadar gula darah yang tinggi. Sehingga penderita diabetes melitus bisa menjadikan ini sebagai alternatif baru untuk mengobati penyakit yang seringkali banyak memakan korban," katanya.

Bagi dunia kedokteran, kata dia, riset itu bisa menjadi referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis, sehingga obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia. Setelah memaparkan hasil penelitiannya tersebut, Yayuk Andayani dinyatakan sebagai doktor baru yang dilahirkan IPB.

Sumber: Kapanlagi.com